Text
Parang Tak Berulu
Menggarap satuan kecil semisal tradisi kampung atau kehidupan rumah tangga, Raudal Tanjung Banua menjalankan siasat naratif yang jitu dalam menghadapi realitas yang besar. Anasir kecil seperti pisau atau parang, menjadi pusat tersembunyi dari pengisahan; begitu konsistennya anasir itu tergarap, sehingga ia bisa bermakna sebagai kelamin lelaki atau bayangan lelaki, yang merangsang konflik di bawah permukaan. Tanpa perlu menjadi simbolisme atau realisme, sejumlah kisah Raudal yang terbaik menjadi sistem yang utuh dalam dirinya sendiri namun sekaligus prisma yang memacarkan masalah kaum"
parang_tak_berulu.jp | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain